Breaking

Pemerintahan Yaman Selatan (STC) tak Ingin Lagi Perang Melawan Kelompok Houthi

Pemerintahan de facto Yaman Selatan atau Dewan Transisi Selatan (STC) mengumumkan bahwa pasukannya tidak akan berpartisipasi dalam pertempuran di masa depan melawan Houthi sampai banyak pemahaman politik tercapai dengan pemerintah Yaman yang sah.

Salah satu pemimpin Dewan Transisi Selatan, Muhammad al-Ghaithi, mengatakan bahwa setiap pihak di Dewan Presiden Yaman (PLC) dan STC harus meletakkan persyaratannya di atas meja sebelum terlibat dalam pertempuran berdampingan melawan milisi teroris Houthi.


Al-Ghaithi menambahkan, "Kita harus jelas dan mengakui bahwa Al-Houthi menguasai utara (Yaman),  dan bahwa PLC dan STC dan Angkatan Bersenjata Selatan dengan tegas menolak penguasaahn kelangsungan Al-Houthi di utara.

Dia menjelaskan bahwa dalam hal itu kedua belah pihak mempunyai pemahaman yang sama.

Al-Ghaithi menjelaskan bahwa posisi STC harus setuju dengan mitra di PLC untuk menentukan nasib masalah selatan sebelum perang melawan Houthi dimulai.

Al-Ghaithi mengatakan bahwa menunda penyelesaian masalah selatan tidak dapat diterima, dan bahwa apa yang tidak disepakati pada tahap sebelum perang bekum tentu akan diberikan setelah pembebasan Sana'a.

Al-Ghaithi menunjukkan bahwa tujuan utama kelompok Houthi bukanlah untuk mengendalikan utara, dan Sana'a hanyalah titik awal, Aden adalah titik transit, dan Arab Saudi adalah target dan negara-negara Teluk.


Pernyataan STC ini mengejutkan publik Yaman karena maknanya adalah Yaman Selatan harus mendapatkan kemerdekaannya terlebih dahulu sehingga pasukan Yaman Selatan yang merdeka membantu pemerintah Yaman untuk melawan Houthi.

Lalu, apakah pasukan pemerintah minus STC akan bisa melawan Houthi? Jawabannya belum tentu. Karena dengan keikutan STC saja hak itu belum bisa dipastikan.


Namun jika permintaan STC tidak dituruti maka yang terjadi adalah status quo, di mana STC akan menjadi seperti daerah otonomi di dalam Yaman dan perang melawan Houthi yang sudah dilabeli sebagai kelompok teroris itu tidak akan terjadi.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.