Breaking

#KMSinarBangun: Turis Asing Ini Mulai Khawatirkan Keamanan Kapal di #DanauToba #PrayforDanauToba #SumutBerduka

ilustrasi
SIATASBARITA ONLINE -- Pasca tenggelamnya KM Sinar Bangun di Perairan Danau Toba seniin sore lalu, sejumlah wisatawan manca negara mendatangi pelabuhan Dermaga Simanindo, Juumat (22/6/2018) tengah hari. Langkah-perlangkah wisatawan yang datang dari Negara Swiss ini cermat memperhatikan aktivitas di pelabuhan serta standrad pelabuhan.

Satu dari mereka, Daniel Hug (59) mengatakan sengaja datang ingin melihat langsung seperti apa kondisi di Pelabuhan, serta tempat-tempat vital lainnya terkhusus yang berkaitan dengan pariwisata. Menurutnya, standard kemananan & keselamatan di negara mereka jauh berbeda dengan yang dilihatnya di Samosir. Dirinya meyampaikan duka yang dalam atas peritiwa tersebut.

Sebagai wisatawan ia mengecam kinerja instansi terkait atau stakeholder bersangkutan yang tidak ada sikronisasinya.

Baca: Panglima TNI & Kapolri Tinjau Lokasi Tenggelamnya Kapal Motor Sinar Bangun
Atas kejadian itu, ia bahkan berasumsi tidak ada aturan yang ketat dan menyebabkan ratusan nyawa hilang sia-sia.

"Kita sangat menyayangkan kejadian ini. Berdasarkan ini kita dapat melihat, bahwa tidak ada berjalan aturan dengan baik.

Di daerah kami ini tak akan terjadi, karena peraturan mengenai air sangat ketat," kata turis yang juga bakal berkunjung ke gereja ke Gereja Khatolik Samosir.

Daniel mengatakan, dirinya masih takut dngn melihat aktivitas di atas danau. Karenanya, ia menyarankan agar pemerintah berbenah. Sementata itu, Pastor Dr Herman Nainggolan yang sedang mendampingi mereka mengritik Pemkab Samosir. Tergolong lembaga-lembaga penyelenggara pariwisata.

"Seperti BPODT juga, sudah dua tahun ada di Danau Toba. Tetapi, bagaimana & apa perann serta kontribusi yang mereka berikan. Apalagi jaminan keselamatan terhadap pengunjung bila ditinjau dari sisi wisatanya," ucap Herman. Alasan Herman mengaitkan ke BPODT, sebab jelas dalam aturan Perpres No 49 Thn 2016, BPODT harus melakukan koordinasi, sinkronisasi, fasilitasi perencanaan, pengembangan, pembangunan, dan pengendalian. (sumber)


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.